Selasa . 23 April 2024

Sawit Bikin Akses Terbuka, Masyarakat Sejahtera

2020-12-22

Sektor perkebunan sawit memiliki andil besar dalam membuka daerah-daerah di Kalimantan Barat yang sebelumnya terisolir. Akses masyarakat semakin luas seiring dengan meningkatnya infrastruktur yang memudahkan berbagai aktivitas. Masyarakat sawit jauh lebih sejahtera.

Perubahan itu dirasakan oleh Sarmadi (64). Warga Desa Sungai Deras, Kecamatan Telok Pakedai, Kabupaten Kubu Raya ini mengakui perubahan yang signifikan ketika perkebunan sawit masuk ke desanya. Kehadiran sawit membuka lapangan pekerjaan yang besar bagi penduduk di desa itu.

“Dulu masyarakat itu kerjanya di hutan. Pulang kerja capek. Sekarang kerja sawit lebih mudah, dan hasılnya lebih besar,” ungkap dia.

Dia melanjutkan, hampir sebagian besar warga di desa itu bekerja sebagai pekebun sawit. Tak hanya laki-laki, para perempuan juga turut terlibat di kebun-kebun sawit, mulai dari memanen hasil, hingga melakukan perawatan.

Tidak hanya memberikan lapangan pekerjaan yang besar bagi masyarakat, namun menurut dia, kehadiran perkebunan sawit juga turut membuka akses desa tempat tinggalnya. Semenjak jalan dibangun untuk memudahkan aktivitas perekonomian, khususnya perkebunan sawit, akses mereka ke daerah lain atau pusat kota, kini jauh lebih mudah dan cepat.

“Sejak ada sawit, masyarakat lebih jauh sejahtera,” tutur dia. 

Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) Kalimantan Barat, Marjitan Bellisu mengatakan secara umum sebelum adanya perkebunan sawit, keadaan sejumlah daerah masih terisolir. Di Desa Beloyang, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi salah satunya.

“Sebelum ada sawit di daerah kita ini (Desa Beloyang, red), memang terisolir sekali. Jangankan membawa barang lebih dari 50 kilogram, bawa 25 kilogram saja sulit, karena digendong di belakang  pakai badan manusia (untuk) membawa apapun hasil pertanian kita,” ungkap Martijan.

Sejak ada perkebunan sawit, lanjut dia, isolasi terbuka dan jalan terbuka lebar sehingga petani bisa mengangkut hasil pertanian mereka secara lebih mudah. Keadaan ini menurutnya juga semakin memperluas akses pasar, tidak hanya bagi masyarakat perekebunan sawit, tapi juga masyarakat petani yang menanam komoditas selain sawit. Terbukanya akses jalan itu, juga memudahkan aktivitas masyarakat secara luas.

“Sehingga ada perubahan taraf hidup, terutama ekonomi. Dulunya yang punya sepeda sekarang punya motor, yang sebelumnya punya motor lalu punya mobil,” tutur dia.

Dia pun berharap semua stakeholder perkenbunan sawit dapat secara bersama-sama mendukung berbagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat aktivitas ekonomi kerakyatan ini. Campur tangan pemerintah juga dinilainya perlu dalam mempercepat kemajuan industri minyak nabati ini.