Jumat . 19 April 2024

Kepesertaan BPJamsostek Didominasi Pekerja Sektor Perkebunan Sawit

2021-09-08

BPJamsostek Cabang Pontianak mencatat pekerja yang ada di sektor perkebunan terutama di perkebunan sawit mendominasi dalam kepesertaan di lembaga penjamin sosial di wilayah Kalbar tersebut.

Kepesertaan para pekerja baik sektor formal maupun non formal di Kalbar dalam program BPJamsostek sejauh ini sudah capai 300 ribuan

"Sejauh ini sudah 300 ribuan pekerja di Kalbar yang menjadi kepesertaan BPJamsostek dan didominasi sektor perkebunan terutama dari perusahaan sawit. Berdasarkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalbar tercatat ada sekitar 800 ribuan pekerja di Kalbar. Jadi kepesertaan masih di bawah separuh," kata Kepala Bidang Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pontianak, Sonny Agus Dwiarso.

Ia menjelaskan bahwa dominasinya sektor perkebunan di dalam kepesertaan karena sejalan dengan persyaratan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) perusahaan sawit tersebut. Hal itu juga menunjukkan perusahaan mengikuti aturan atau ketentuan yang ada.

Kemudian terkait masih terbuka lebar potensi kepesertaan di Kalbar tersebut, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat atau pekerja serta perusahaan sebagai pemberi pekerja.

"Kami terus meningkatkan sosialisasi dan terobosan sehingga kepesertaan semakin maksimal. Dengan begitu pekerja semakin terlindungi. Untuk program layanan sendiri dari kami yakni ada empat jaminan BPJamsostek yakni perlindungan JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja), JK (Jaminan Kematian), JHT (Jaminan Hari Tua), dan JP (Jaminan Pensiun) sesuai dengan UU No. 24 tahun 2011," jelas dia.

Sebelumnya,  Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalbar, M. Munsif mengatakan kepesertaan para pekerja di perusahaan subsektor perkebunan dalam BPJS Ketenagakerjaan sejalan dengan satu di antara syarat untuk mendapat sertifikasi ISPO.

“Dalam Inpres nomor 44 tahun 2020 telah memberikan mandat kepada perusahaan sawit dan petani swadaya untuk mengupayakan ISPO. Nah, dalam ISPO tersebut satu di antara syaratnya bisa menjamin karyawan atau pekerjanya dalam jaminan sosial,” kata dia.

Pihaknya menyambut baik dan  mengapresiasi sosialisasi serta sinergi dari BPJS Ketenagakerjaan terhadap perusahaan perkebunan di Kalbar

“Ini sejalan dan tugas bersama kita untuk mendorong perusahaan ISPO. Dengan ISPO pekerja dilindungi dan banyak hal lainnya,” katanya dia.

Menurutnya saat ini isu perkebunan sawit yang data dari negara Eropa dan belahan dunia lainnya bukan hanya soal isu lingkungan namun sudah mengarah ke soal ketenagakerjaannya. Sehingga hal itu harus menjadi perhatian bersama untuk sinergi mengatasi tekanan terhadap komoditas unggulan Kalbar.

“Tentu untuk menangkal tekanan negara luar terhadap produk sawit kita yakni dengan perkebunan yang berkelanjutan dari berbagai aspek yang telah diatur dari ISPO. Untuk ISPO memang tidak mudah namun bisa terus diupayakan dari semua pihak termasuk dari BPJS Ketenagakerjaan,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Cabang Kalbar, Purwati Munawir pihaknya terus mendorong dan mendukung anggota untuk terus mematuhi semua peraturan pemerintah termasuk soal kepesertaan pekerjanya dalam jaminan sosial yang dihadirkan BPJamsostek.

"Kami juga terus mendata pekerja di perusahaan sawit agar mendukung penuh jaminan sosial bagi pekerja. Rencananya kami akan atur waktu minta kepada BPJamsostek untuk sosialisasi lagi," kata dia.