PROSPEK SAWIT KALBAR 2022
Sebagai salah satu komodotias ekspor yang berperan strategis bagi perekonomian nasional maupun daerah, luas perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat yang telah mencapai 1,9 juta Ha dengan produksi tahun 2021 mencapai 4,9 juta ton dengan trend harga bergerak positif sepanjang tahun 2021 dengan rata-rata harga CPO mencapai Rp 10.117,6 /kg , PKO Rp 6.523,4 /kg dan TBS rerata Rp 2.266,6 /kg.
Mencermati sifat iklim sepanjang tahun 2021 ditandai dengan curah hujan yang cukup dalam proses pembungaan dan tidak terjadinya kekeringan ekstrim, maka apabila diikuti dengan tatakelola sawit sesuai standar teknis ( pemupukan, pengendalian gulma, penanganan panen dan pasca panen ), tingkat produksi maupun produktivitas sawit tahun 2022 optimis dapat tumbuh dikisaran angka 2,9 % dibandingkan dengan produksi tahun lalu.
Demikian pula harga CPO maupun PKO jika mencermati kebijakan pemerintah terkait dengan program biodiesel ( B30 ) dan strategi pembatasan ekspor CPO akan berpengaruh positif terhadap harga CPO dipasar global setidaknya harga yang diperoleh pada tahun 2021 dapat dipertahankan.
Namun demikian pengelolaan sisi penerimaan petani perlu mendapat perhatian yang baik terutama dalam mengantisipasi kenaikan beberapa komponen sarana produksi ( pupuk dll ) dan tak kalah pentingnya bagaimana semua pihak yang berkepentingan atas peluang kenaikan produksi dan harga pada tahun 2022 secara bersama dapat mengawal agar investasi di perkebunan kelapa sawit ini tetap kondusif serta mampu menangkal gerakan kampanye negative melalui issu lingkungan maupun tenaga kerja.
Sebagai bentuk komitmen Gapki Kalbar dalam mewujudkan perkebunan kelapa sawit berkelanujtan ( sustainability ) adalah mendorong anggotanya untuk mengikuti program ISPO / RSPO dan sampai akhir 2021 tercatat dari 76 perusahaan anggota GAPKI Kalbar, 30 perusahaan telah memiliki sertifikat ISPO sedangkan 46 perusahaan anggota dalam proses penilianan oleh Lembaga sertifikasi ISPO yang ditunjuk.
© Copyright 2017 . GAPKI-KALBAR